Rabu, 23 Januari 2013

Review: The Shawshank Redemption

The Shawshank Redemption

Semuanya diawali dengan ketidaksengajaan. Saat itu melalui pembicaraan sederhana yang hanya ditujukan untuk membuyarkan kesunyian, saya bertanya kepada teman saya mengenai film favoritnya. Dengan tegas ia menjawab, “The Shawshank Redemption !!!”. Saya langsung memotong pembicaraan dan bertanya, “ Film apa itu? Kok gak terkenal ya?”. Jujur, sedari kecil saya jarang menonton film apalagi film barat, baru akhir-akhir ini (pada saat kuliah) satu demi satu film saya tonton. Banyak kesibukan-kesibukan lain yang membuat menonton film atau tv menjadi pilihan kesekian (hampir seluruh masa kecil saya dihabiskan di atas lapangan bola, playstation, dan komik…. Hahahaa). Kemudian, ia membuka gtabnya dan memperlihatkan situs imdb.com sambil menunjuk peringkat pertama film di situs tersebut. Keesokan harinya, saya pergi ke warnet. Warnet itu menyediakan banyak film yang bisa dicopy secara cuma-cuma, jadi kita tidak perlu lagi capek mendownload film yang kita inginkan, cukup request ke operator. Dan beruntungnya, ternyata film itu (The Shawshank Redemption) sudah tersedia sebelum saya request (ini pembajakan, jangan ditiru ya !!! Beli DVD asli di toko-toko terdekat).

Singkat cerita, saya segera menonton film yang sudah tersimpan di dalam hard disk komputer yang tidak terasa sudah mulai penuh dan hanya menyisakan sedikit space. Film ini menceritakan tentang seorang bankir yang karirnya terbilang sukses bernama Andy Dufresne (Tom Robbin). Hidupnya berubah drastis setelah dituduh melakukan pembunuhan terhadap istri beserta pria selingkuhannya. Walaupun sudah membela diri di pengadilan bahwa ia tak bersalah, tetap saja para hakim dan jaksa beranggapan kalau seorang penjahat itu tidak akan pernah mengakui perbuatannya. Ia pun dijebloskan ke dalam penjara yang bernama “Shawshank”. Di dalam penjara tersebut berbagai masalah menghinggapinya, mulai dari hubungannya dengan gang “The Sisters”, makanan yang tidak layak, dan tentu saja rasa kesepian yang melekat di tahun-tahun pertamanya. Setelah beberapa waktu akhirnya ia memiliki teman dekat bernama Red (Morgan Freeman). Pria ini dikenal sebagai narapidana yang dapat menyelundupkan berbagai barang ke dalam penjara. Andy cukup sering memesan barang kepada Red, seperti martil dan poster wanita seksi. Kedepannya, barang-barang itulah yang akan membantu Andy melarikan diri dari penjara tersebut. Seperti narapidana lain, andy berusaha untuk menyibukkan dirinya selama berada di penjara. Berbekal kemampuannya di bidang finansial, ia membantu para petugas penjara memecahkan masalah mereka. Dari kedekatannya dengan para petugas penjara, dia berhasil membangun sebuah perpustakaan besar, dan bersama rekan-rekannya, mereka mengelola perpusatakaan itu.

Andy & Red

Dalam film berdurasi hampir 2,5 jam itu, ada beberapa momen yang membuat saya sedih yaitu saat Brooks yang merupakan seorang narapidana tua yang telah menghabiskan masa 50 tahun di penjara memutuskan untuk bunuh diri karena dia merasa tidak terbiasa dengan kehidupan dunia luar penjara yang sangat cepat, kemudian saat Tommy dibunuh oleh petugas penjara karena dia satu-satunya saksi yang mengetahui bahwa Andy tidak bersalah dimana pembunuh sebenarnya ialah seorang narapidana yang pernah satu sel dengannya di penjara yang lain. Tommy itu sendiri merupakan seorang narapidana didikan Andy yang membuat dia akhirnya bisa membaca dan lulus pada tes kesetaraan agar nantinya dia bisa mendapatkan pekerjaan selepas ia bebas dari penjara. Selain momen sedih, banyak juga momen mengagumkan antara lain saat Andy bersedia membantu masalah finansial sipir penjara yang terkenal dengan kekejamannya dengan imbalan lusinan bir yang akan diberikan untuk teman-temannya dimana hal tersebut  membuat teman-temannya sesaat merasa telah berada di luar penjara dan menjalani kehidupan normal seperti layaknya penduduk lain, kemudian saat ia “menciptakan” seorang manusia baru sekaligus palsu dengan identitas lengkap bernama Randal Stevens sebagai identitas pengalihan agar ia dan kepala penjara tidak terlibat masalah dengan pengadilan. Dan diantara banyak momen tersebut, tentu saja yang paling mengagumkan ialah saat Andy berhasil  melarikan diri dari penjara “Shawshank” yang penjagaannya cukup ketat dengan hanya bermodalkan martil kecil dan sebuah poster untuk menutupi lubang besar yang digali oleh Andy. Tidak hanya itu saja, saat ia keluar dari penjara, dia menjadi seorang pribadi baru dan memiliki uang banyak yang dianggap sebagai “pesangon” atas apa yang telah ia berikan di dalam penjara selama 19 tahun, selain itu dia juga membongkar kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan oleh kepala penjara dan petugas penjara.

 Escape Scene

Setelah saya menonton film ini, saya jadi tau alasan mengapa film ini memiliki rating yang tinggi dan berada di peringkat pertama situs imdb. Banyak pesan moral yang bisa kita petik, mulai dari perngorbanan yang dilakukan Andy agar orang-orang yang berada di sekitarnya bisa tersenyum dan tertawa dengan lepas, tidak pernah mengeluh secara berlebihan atas apa yang ia alami meskipun itu terasa sangat memberatkan, daripada terus menerus mengeluh lebih baik melakukan hal lain yang jauh lebih bermanfaat, dan yang terakhir ialah tidak pernah pernah berputus asa dengan HARAPAN yang ingin dituju walaupun mungkin itu hampir mustahil. Sekian review film “The Shawshank Redemption” dari saya. Terima Kasih….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar