Proses produksi pada suatu pabrik terdiri dari ratusan bahkan ribuan loop kontrol yang dihubungkan bersama-sama untuk menghasilkan suatu produk yang akan dijual nantinya. Setiap loop kontrol didesain untuk menjaga nilai dari parameter penting pada suatu proses seperti tekanan, flow, temperatur dll didalam kisaran operasi yang diperlukan untuk menjamin kualitas produk akhir. Gangguan baik itu yang diterima maupun yang dibuat sendiri oleh loop kontrol merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Untuk mengurangi efek dari gangguan tersebut, maka digunakanlah sensor dan transmitter untuk mengumpulkan dan mengirimkan data mengenai variable proses dan hubungan dari variable proses itu dengan set point yang diinginkan ke kontroler. Data yang didapat kontroler kemudian diproses sehingga dapat diputuskan tindakan apa yang mesti dilakukan agar nilai variable proses kembali ke nilai yang seharusnya. Untuk mengimplementasikan tindakan yang diputuskan oleh kontroler maka diperlukan suatu final control element. Jenis final control element yang paling sering digunakan adalah control valve. Control valve bertugas memanipulasi fluida yang mengalir, seperti gas, uap, air, atau senyawa kimia, untuk menkompensasi gangguan dan menjaga agar variabel proses diatur sedekat mungkin dengan set point yang diinginkan.
Control valve memiliki 3 bagian dasar ditambah dengan beberapa aksesoris pelengkap yaitu :
1. Trim (plug, seat, seat ring, dan guides) yang berfungsi agar bukaan valve dan fluida yang lewat memenuhi karakteristik yang telah ditentukan. Pada valve yang digunakan untuk mengatur tekanan tinggi, trim harus didesain agar dapat menyeimbangkan drag force yang bekerja pada valve.
2. Actuator, berfungsi mengubah sinyal kontrol menjadi gerak mekanis yang sesuai. Pada pneumatic, aktuatornya dapat berupa diafragma atau piston. Sebagian besar aktuator menggunakan diafragma (di tempat kerja saya), namun beberapa control valve menggunakan aktuator piston apabila diinginkan power dan gaya yang besar untuk pengoperasiannya (bisa mencapai 150 PSIg). Untuk yang electric control valve, jenis actuator yang digunakan adalah motor. Biasanya digunakan untuk aplikasi on/off.
3. Body, bertugas sebagai cover peralatan no. 1.
4. Aksesoris tambahan seperti positioner, pressure regulator, limit switch, booster relay, transduser, dll).
Fungsi dari masing-masing aksesoris tersebut akan coba dibahas pada artikel selanjutnya.
Untuk sementara pembahasan mengenai control valve sampai di sini dulu, Terima Kasih.
Untuk sementara pembahasan mengenai control valve sampai di sini dulu, Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar