Awal tahun 2014 bisa dibilang awal tahun yang lumayan sibuk bagi saya, selain cukup sering dilibatkan dalam beberapa pengerjaan teknisi instrumen, perlahan lahan saya rutin mengikuti rapat produksi dan diikutkan dalam beberapa proyek pemeliharaan. Jadi untuk membuat blog ini tidak vakum dan terus mengupdate postingan, saya akan coba sharing kegiatan-kegiatan yang biasa saya lakukan setiap harinya di pabrik, sekaligus menjadi jejak rekam perjalanan hidup sebagai engineer pemula di industri petrokimia.
Langsung saja, pagi hari ini dimulai dengan rapat harian di unit kerja (instrumentasi dan elektronik), membahas segala hal yang dikerjakan kemarin. Dari sekian banyak laporan, masalah terparah yang terjadi yaitu sempat shutdownnya salah satu kompresor utama di pabrik (synthesis gas compressor). Shutdown terjadi dikarenakan adanya bocoran pada tubing governor speed, yang berakibat speed menjadi tidak terkendali (terus naik). Untungnya masalah ini cepat teratasi, sehingga tidak terlalu menggangu keberlangsungan pabrik.
Setelah mengikuti rapat harian, saya bersama dengan kabag mengikuti rapat produksi pabrik. Dari situ dijelaskan segala hal yang dialami pabrik dari berbagai unit, dimulai dari proses produksi, pemeliharaan, inspeksi, safety dan linkungan hidup sampai pengantongan produk. Rapat berjalan dengan santai namun tetap serius, kadang kadang diisi dengan guyonan khas bos bos, dimana sebagai seorang newbie saya hanya bisa ikut tertawa kecil saja, hahaha.
Rapat selesai, saya langsung menuju ke ruang shift (tempat dimana para teknisi instrumen berkumpul, ber"main", dan beristirahat). Sampai di ruangan shift, telepon berdering dan meminta teknisi instrumen di bagian Pabrik Ammonia dan PPCO untuk segera menuju ke steam drum untuk melakukan penggantian elektroda pada salah satu level indicator. Kami pun berangkat menuju TKP dengan membawa semua komponen yang diperlukan, termasuk elektroda pengganti. Level indikator yang terpasang pada steam drum tersebut bermerk Clark Reliance, menggunakan elektroda sebagai sensornya, jadi ketika fluida di dalam steam drum menyentuh elektroda, maka elktroda tersbut akan mengirimkan sinyal ke control room berupa indikasi pada level tertentu. Pihak operasi melaporkan bahwa level indikator tersebut mengalami masalah, ketika level steam drum ada pada level 0, tidak ada indikasi yang seharusnya muncul di control room. Indikasi yang tidak muncul bisa diakibatkan oleh beberapa hal, baik itu elektrodanya, konektor elektroda ke control room, atau mungkin saja indikasi lampu pada control room yang bermasalah. Dari hasil diskusi diputuskan kami akan mengganti elektroda pada level 0. Proses pengerjaan memakan waktu 1 jam lebih. berikut dokumentasi pengerjaannya.
(foto pengerjaan dan foto elektroda)
Elektroda pengganti (Clark Reliance)
Tim Teknisi Instrumentasi
Testing alat setelah pemasangan
Setelah dilakukan penggantian alhamdulillah masalah ini dapat diselesaikan. Kami kembali beristirahat di ruang shift, namun tidak lama kemudian, telepon kembali berdering, rupanya ada permintaan lagi dari pihak operasi. namun kali ini dari bagian yang berbeda, yaitu pabrik Utility. Mereka meminta pemberian sealant pada cover temperatur transmitter di outlet boiler karena diduga ada bocoran air yang masuk ke dalam transmitter sehingga menyebabkan indikasi temperatur agak menyimpang dari biasanya. tim kami langsung berangkat, dan segera mengerjakan permintaan sambil meminta penjelasan lebih detail mengenai masalah ini. Pihak operasi menyatakan bahwa kejadian ini terjadi pada hari kemarin, tepatnya siang hari pada saat terjadi hujan lebat di pabrik. Temperatur yang biasanya berkisar antara 380 sampai 390 tiba tiba turun drastis menjadi 118. hal ini mengkibatkan meningkatnya jumlah flow yang ada pada boiler sampai ke kapasitas maksimum yang untungnya tidak terjadi hal hal buruk yang berdampak pada matinya pabrik. Ketika hujan selesai, indikasi temperatur yang ada pada transmitter tersebut kembali normal. Oleh karena itu, pihak operasi berusaha mencegah hal tersebut terjadi lagi dengan pemberian sealant pada cover transmitter. Ketika kami buka covernya, memang benar isi transmitter tersebut agak lembab. Bisa dilihat pada gambar di bawah.
Permukan transmitter yang agak lembab
Selain memberikan sealant pada cover, kami juga mengoleskan sealant pada sambungan terakhir transmitter yang bisa berpotensi memberikan indikasi kacau ke control room.
Selesai dari ini, kami kembali mendapatkan permintaan dari pihak operasi (terakhir untuk hari ini), yaitu memasang cover untuk thermocouple yang ada pada nitrogen storage. Berikut fotonya
Sekiranya itu saja ringkasan kegiatan hari ini, semoga ke depannya saya bisa membuat ringkasan pekerjaan saya setiap harinya (semoga selalu rajin, hehehe)
Terima Kasih.
Istirahat heula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar