Merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan manusia ketika ada barang maupun peralatan yang kita miliki suatu saat nanti akan mengalami kerusakan. Entah nantinya barang tersebut akan diganti dengan yang baru, diperbaiki, atau mungkin dibiarkan begitu saja (dalam keadaan rusak). Sama halnya dengan dunia industri yang menggunakan mesin mesin berukuran besar, peralatan maupun komponen kritikal pabrik lama kelamaan akan rusak dan pastinya perlu segera ditangani sampai peralatan tersebut bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Suatu aksi untuk menjaga dan melindungi peralatan pabrik untuk bekerja sebagaimana mestinya inilah yang disebut dengan maintenance.
Filosofi maintenance "dahulu kala atau versi tradisionalnya" bekerja secara reaktif layaknya tim pemadam kebakaran. Mereka akan bergerak untuk bekerja ketika kebakaran sudah terjadi. Begitu juga dengan tim maintenance yang ada di pabrik, pabrik akan dibiarkan berjalan dengan seadanya. Mereka baru akan bekerja ketika kerusakan pada suatu alat sudah terjadi duluan. Hanya sedikit yang memiliki pemikiran untuk meningkatkan keandalan pabrik. Namun, dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, saat ini metode pemeliharaan mesin yang berkembang mulai bergeser dari filosofi lama ke filosofi dimana kebanyakan perusahaan besar mulai proaktif dengan menivestasikan waktu dan uang untuk meningkatkan keandalan pabrik (plant reliability).
Sebelum kita membahas lebih jauh dan detail mengenai metode pemeliharaan yang banyak digunakan, di sini saya akan coba memaparkan secara umum metode perawatan mesin yang sering diaplikasikan dalam dunia industri beserta kelebihan dan kelemahannya. Metode tersebut antara lain :
1. Breakdown Maintenance (Just Let It Break)
Suatu metode pemeliharaan dimana mesin dibiarkan beroperasi sampai terjadi kerusakan untuk kemudian dilakukan perbaikan. Biasa disebut dengan Run to Failure Maintenance.
Kelebihan :
- Murah.
- Mesin tidak dirawat secara berlebihan.
Kelemahan :
- Dikarenakan terjadi secara mendadak, hal ini mengakibatkan tidak adanya persiapan terhadap terjadinya kerusakan mesin (downtime).
- Kerusakan akan menyebar ke komponen lain dan dapat mengakibatkan catastrophic (kerusakan fatal) sehingga biaya perbaikan menjadi lebih mahal.
- Kerugian produksi besar karena kerusakan yang tidak terencana.
2. Preventive Maintenance (Fix It before It Break)
Dikenal juga sebagai Calendar-based Maintenance. Metode pemeliharaan ini menggunakan teori yang menyebutkan bahwa umur mesin terbatas dan kemungkinan terjadinya kegagalan akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur mesin sehingga kegiatan pemeliharaan akan dilaksanakan sebelum mesin membutuhkannya.
Kelebihan :
- Perawatan dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan dan dipersiapkan.
- Kegagalan mesin yang tidak terduga dapat dikurangi sehingga kerusakan fatal dapat dikurangi.
- Terganggunya jalan produksi bisa dikurangi.
- Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen cadangan dan biaya.
Kelemahan :
- Mesin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu sebenarnya tidak mengalami masalah sama sekali.
- Tindakan perawatan seringkali menambah masalah daripada menguranginya.
- Masih terjadi unscheduled breakdown.
3. Predictive Maintenance (If It Ain't broken, Don't Fix It)
Predictive maintenance disebut juga dengan Condition Based Maintenance merupakan suatu proses yang membutuhkan teknologi dan keahlian orang yang menggabungkan semua data diagnostik dan performance yang ada, maintenance histories, data operasi dan desain untuk membuat keputusan apa dan kapan harus dilakukan tindakan perawatan pada major / critical equipment.
Kelebihan :
- Kerusakan mesin (downtime) yang tidak terduga dapat dikurangi.
- Komponen hanya dipesan saat dibutuhkan jadi penumpukan stok komponen bisa lebih dikurangi.
- Tindakan perawatan bisa lebih direncanakan.
Kelemahan :
- Biaya yang tinggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan tenaga ahli.
- Tidak ada kepastian apakah umur mesin bisa lebih panjang.
4. Proactive Maintenance (Fix It Once and Fix It Right)
Dikenal juga sebagai Precision Maintenance dan Reliability Based Maintenance. Metode pemeliharaan ini lebih menitikberatkan pada indentifikasi akar permasalahan dan memperbaikinya untuk mengurangi kemungkinan mesin akan rusak setelahnya
Kelebihan :
- Umur operasi mesin bisa lebih diperpanjang.
- Keandalan mesin meningkat.
- Kegagalan mesin dapat dikurangi.
- Biaya perawatan keseluruhan bisa dikurangi.
Kekurangan :
- Investasi dengan biaya tinggi untuk peralatan instrumen dan keahlian personel.
- Diperlukan keahlian khusus dari para personelnya.
- Dibutuhkan investasi waktu untuk menerapkan metode ini.
- Cara berpikir (filosofi) dari mulai level manajemen sampai ke level paling bawah perlu diubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar