Indonesia merupakan salah satu negara yang besar, entah itu
dari luas wilayah, populasi penduduk, kekayaan alam, serta etnis budaya yang
tersebar dari Sabang (area paling barat) sampai merauke (area paling timur). Indonesia
juga disebut-sebut sebagai negara kepulauan terbesar di dunia karena terdapat
sekitar 17.508 pulau. Berbanding lurus dengan besarnya wilayah, populasi
penduduk Indonesia juga menunjukan angka yang fantastis, dari data BPS pada
tahun 2010, populasi penduduk Indonesia berjumlah sekitar 237 juta jiwa,
merupakan terbesar ke-4 di dunia. Dengan bermodalkan area daratan dan lautan
yang luas, tempat bertemunya 2 samudra, tanah yang subur, tidak mengherankan kekayaan
alam di negeri ini sangat berlimpah untuk sector pertanian, perkebunan,
kehutanan, energi, dan kelautan. Nyatanya?
Berlimpahnya kekayaan alam tidak serta merta menjadi jaminan
kesejahteraan suatu bangsa. Layaknya anak bangsawan yang diberi harta warisan
peninggalan orang tuanya, kita tidak akan tahu ke depannya apakah anak tersebut
dapat memanfaatkan harta dengan baik dan bijak atau hanya berfoya-foya tanpa pernah
memikirkan hal begatif dari apa yang ia telah diperbuat. Sama halnya dengan
Indonesia, sungguh beruntung bangsa ini karena sudah diberikan modal yang kuat untuk
pembangunan negeri. Lalu mengapa masih banyak pengemis di negeri ini? Mengapa masih
banyak warga yang rela berdesak-desakan sampai menimbulkan korban jiwa demi memperebutkan
sekantung beras? Mengapa masih banyak perampokan, pencurian dan tindak criminal
lainnya? Sebenarnya tidak semua warga Indonesia miskin, banyaknya jumlah warga
miskin diimbangi juga dengan banyaknya jumlah warga kaya, bahkan dari data yang
dimuat majalah Forbes menyatakan bahwa jumlah warga super kaya di Indonesia
mengalahkan jumlah warga super kaya di Jepang !! Tetapi fenomena yang terjadi
di negeri ini memaparkan bagaimana si kaya meenjadi lebih kaya dan sangat kaya
sedangkan si miskin semakin tertindas dan dipaksa merata ke tanah. Korupsi merajalela
mulai dari hal yang kecil sampai besar, dari yang usia muda sampai tua, dari
tingkat desa sampai negara seperti virus tak berobat yang melanda di seluruh
lapisan masyarakat Indonesia.
Si Miskin & Si Kaya
Obat !! Ya, kita perlu obat. Garuda yang terluka perlu
diobati agar kembali dapat mengepakkan sayap di udara. Menghabiskan waktu di
internet dan sibuk menulis isi kolom “What’s on your mind?” atau “Compose new
tweet” bukanlah pilihan yang salah, tapi itu juga tidak terlalu tepat. Sumbangkanlah
potensi terbaik dan kembangkan diri sejauh mungkin dengan selalu memberikan
yang terbaik pada setiap hal yang telah dipelajari dan dilakukan. Niscaya sumbangan
sekecil apapun itu akan bermanfaat bagi kita semua kedepannya. Semoga......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar