Selasa, 15 Januari 2013

Tanah surga?


Peta Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang besar, entah itu dari luas wilayah, populasi penduduk, kekayaan alam, serta etnis budaya yang tersebar dari Sabang (area paling barat) sampai merauke (area paling timur). Indonesia juga disebut-sebut sebagai negara kepulauan terbesar di dunia karena terdapat sekitar 17.508 pulau. Berbanding lurus dengan besarnya wilayah, populasi penduduk Indonesia juga menunjukan angka yang fantastis, dari data BPS pada tahun 2010, populasi penduduk Indonesia berjumlah sekitar 237 juta jiwa, merupakan terbesar ke-4 di dunia. Dengan bermodalkan area daratan dan lautan yang luas, tempat bertemunya 2 samudra, tanah yang subur, tidak mengherankan kekayaan alam di negeri ini sangat berlimpah untuk sector pertanian, perkebunan, kehutanan, energi, dan kelautan. Nyatanya?

Berlimpahnya kekayaan alam tidak serta merta menjadi jaminan kesejahteraan suatu bangsa. Layaknya anak bangsawan yang diberi harta warisan peninggalan orang tuanya, kita tidak akan tahu ke depannya apakah anak tersebut dapat memanfaatkan harta dengan baik dan bijak atau hanya berfoya-foya tanpa pernah memikirkan hal begatif dari apa yang ia telah diperbuat. Sama halnya dengan Indonesia, sungguh beruntung bangsa ini karena sudah diberikan modal yang kuat untuk pembangunan negeri. Lalu mengapa masih banyak pengemis di negeri ini? Mengapa masih banyak warga yang rela berdesak-desakan sampai menimbulkan korban jiwa demi memperebutkan sekantung beras? Mengapa masih banyak perampokan, pencurian dan tindak criminal lainnya? Sebenarnya tidak semua warga Indonesia miskin, banyaknya jumlah warga miskin diimbangi juga dengan banyaknya jumlah warga kaya, bahkan dari data yang dimuat majalah Forbes menyatakan bahwa jumlah warga super kaya di Indonesia mengalahkan jumlah warga super kaya di Jepang !! Tetapi fenomena yang terjadi di negeri ini memaparkan bagaimana si kaya meenjadi lebih kaya dan sangat kaya sedangkan si miskin semakin tertindas dan dipaksa merata ke tanah. Korupsi merajalela mulai dari hal yang kecil sampai besar, dari yang usia muda sampai tua, dari tingkat desa sampai negara seperti virus tak berobat yang melanda di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

 Si Miskin & Si Kaya

Obat !! Ya, kita perlu obat. Garuda yang terluka perlu diobati agar kembali dapat mengepakkan sayap di udara. Menghabiskan waktu di internet dan sibuk menulis isi kolom “What’s on your mind?” atau “Compose new tweet” bukanlah pilihan yang salah, tapi itu juga tidak terlalu tepat. Sumbangkanlah potensi terbaik dan kembangkan diri sejauh mungkin dengan selalu memberikan yang terbaik pada setiap hal yang telah dipelajari dan dilakukan. Niscaya sumbangan sekecil apapun itu akan bermanfaat bagi kita semua kedepannya. Semoga......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar