Proses pengukuran biasanya bersifat analog, tidak terbatas, dan tentunya bukan data diskrit, misalnya temperatur furnace, rate aliran fluida yang melalui pipa, tekanan fluida, dll. Meskipun ada pula beberapa proses pengukuran yang bersifat diskrit seperti perhitungan unit produksi yang melewati sebuah conveyor belt, tetap saja mayoritas pengukuran di dunia industri adalah analog. Agar perangkat digital dapat memiliki antarmuka dengan sinyal analog, sinyal tersebut perlu didigitalisasikan dengan cara menggunakan konverter dari analog ke digital atau biasa disebut dengan ADC (Analog to Digital Converter). Secara umum, modul ADC menerima sinyal tegangan analog dari sensor dan mengkonversinya menjadi bilangan biner yang proporsional terhadap sinyal. Skala yang biasa dipakai untuk ADC adalah nilai 0 (semua bilangan biner = 0) untuk mewakili input 0 milivolt dan nilai 1 (semua bilangan biner = 1) yang mewakili full-scale dari tegangan input. Nilai full-scale pada modul ADC biasanya memiliki tegangan sebesar 5 atau 10 Volt. Sebelum melangkah lebih jauh ke detail pembahasan mengenai kinerja dari ADC ada baiknya kita telaah terlebih dahulu format tipe data yang digunakan pada teknologi komunikasi digital.